Review Kelebihan dan Kekurangan Nokia C3

Mengharapkan Nokia untuk kembali menunjukkan kehebatannya di dunia ponsel memang agak sulit. Namun, semangat mereka dalam menghadirkan ponsel yang menarik tidak pernah padam. Sayangnya, yang secara resmi hadir di Indonesia biasanya cenderung biasa. Mungkin hal ini disebabkan oleh upaya mereka untuk mengejar harga yang terjangkau.

HP Nokia
Dapatkan harga terbaik :
Shopee Tokopedia Lazada
Spesifikasi Nokia C3
  • Rilis Agustus 2020
  • Layar 5.99 inci IPS LCD ~269 ppi
  • Chipset Unisoc SC9863A (28nm)
  • GPU IMG8322
  • Eksternal Tersedia slot microSD
  • Internal 2/16 GB
  • Kamera Belakang 8 MP
  • Kamera Depan 5 MP
  • Baterai Li-Ion 3040 mAh
  • Harga Rp 1.400.000 [Update]
Selengkapnya : Spesifikasi Nokia C3 dan Harganya
Padahal, Nokia sebenarnya adalah produsen Android yang menarik karena mampu menyajikan produk berkualitas. Mereka telah membuktikannya melalui Nokia 5.3 yang juga resmi diluncurkan di Indonesia. Namun, ponsel ini tetap kalah bersaing karena di harga yang sama, masih banyak produk ponsel lain yang lebih menarik.

Kali ini, Nokia kembali menghadirkan ponsel resmi di Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau. Ponsel ini adalah Nokia C3 2020, atau yang lebih dikenal sebagai Nokia C3. Penggunaan angka 2020 hanya menunjukkan bahwa ini adalah versi produk yang diluncurkan pada tahun tersebut. Selain itu, ini juga sebagai perbedaan karena Nokia pernah mengeluarkan seri C3 di masa lalu.

Dijual dengan harga sekitar Rp1,5 juta, apakah Nokia C3 ini menarik? Untuk mengetahuinya, mari kita lihat kelebihan dan kekurangan Nokia C3 berikut ini.

Kelebihan Nokia C3 2020

Nokia dalam dunia Android terkenal dengan kualitas desainnya. Apakah Nokia C3 2020 juga memiliki kualitas desain yang baik? Mari kita simak beberapa poin berikut!

Kualitas yang Baik

Nokia C3 hadir dengan dimensi 159,9 x 77 x 8,7 mm dan bobot hanya 184 gram. Desainnya cukup sederhana dan ringkas. Bahkan, Gadgets 360 menyebut desain Nokia C3 ini sebagai desain sederhana dan standar. Terlebih lagi, jika dilihat dari desainnya yang tergolong klasik, tampilan Nokia C3 terlihat biasa dan tidak istimewa.

Bagian belakang Nokia C3 terbuat dari polikarbonat, namun bukan sembarang polikarbonat. Nokia menghadirkan desain yang kokoh dengan bahan polikarbonat ini. Bezel yang tebal juga memberikan kesan kokoh dan kualitas build yang baik pada ponsel ini.

Nokia juga memperhatikan pengalaman pengguna dengan menyediakan tombol daya dan tombol volume yang berada di sisi yang sama. Di sisi lain, terdapat tombol untuk Google Assistant.

Meskipun konsepnya terlihat sederhana, banyak yang memuji kualitas build Nokia C3 ini, termasuk Gadgets 360.

Desain dengan Casing dan Baterai yang Dapat Dilepas Yang menarik, Nokia C3 hadir dengan konsep Unibodi. Namun, berbeda dari yang lainnya, Nokia C3 memiliki casing belakang yang dapat dilepas. Tidak hanya casingnya yang dapat dilepas, tetapi juga baterai dengan kapasitas 3.040 mAh pada ponsel ini ternyata dapat dilepas.

Hal ini membuat Nokia C3 tidak memerlukan alat untuk mengeluarkan kartu SIM atau kartu micro SD. Biasanya, ponsel dengan konsep seperti ini memiliki slot SIM yang terletak di bawah baterai.

Konsep baterai yang dapat dilepas ini menjadi nilai tambah karena saat ini jarang ditemukan pada ponsel zaman sekarang. Hal ini membuat Nokia C3 lebih cocok digunakan oleh generasi yang terbiasa dengan ponsel yang memiliki baterai yang dapat dilepas.

Android 10 yang Bersih

Nokia C3 hadir dengan antarmuka Android yang sangat bersih tanpa adanya instalasi yang tidak penting. Tidak ada perubahan menu seperti yang sering dilakukan oleh produsen ponsel Android lainnya. Semua tampilan yang dijalankan oleh Nokia C3 menggunakan Android 10 tampak bersih dan seperti ponsel "asli" dari Google.

Selain itu, terdapat tombol Asisten Google yang sangat berguna bagi pengguna yang setia menggunakan asisten virtual Google. Tampilan menu Android 10 pada ponsel ini pada dasarnya sederhana dan tidak banyak perubahan.

Namun, perlu diingat bahwa Nokia C3 bukan bagian dari program Google Android One, jadi tidak dapat dijamin akan menerima pembaruan perangkat lunak selama dua tahun. Setidaknya, Nokia C3 tidak menjalankan Android 10 (Edisi Go) seperti yang ada pada Nokia 1.

Masih Tersedia Fingerprint Scanner dan Face Unlock

Untuk ponsel dengan kelas dasar, setidaknya harus memiliki satu sensor keamanan. Jika tidak ada sensor pengenalan wajah, biasanya tersedia opsi sensor sidik jari, atau sebaliknya. Hal ini umumnya ditemukan pada ponsel dengan harga sekitar Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.

Yang menarik, Nokia C3 menawarkan kedua sensor tersebut. Ponsel ini dilengkapi dengan sensor sidik jari dan pengenalan wajah (face recognition). Dua fitur keamanan ini cukup menonjol untuk ponsel dengan kelas harganya. Kecepatan sensor sidik jari di Nokia C3 tergolong baik dan responsif. Namun, pengenalan wajah, seperti yang disebutkan oleh Gadgets 360, sebaiknya tidak digunakan karena cenderung lambat.

Kekurangan Nokia C3 2020

Ternyata Nokia C3 2020 tidak memiliki banyak kelebihan. Lalu, apa kekurangan dari ponsel ini? Mari kita lihat langsung di bawah ini.

Performa Chipset yang Kurang Kompetitif

Nokia C3 mengandalkan chipset Unisoc SC9863A. Unisoc sebelumnya dikenal dengan nama Spreadtrum sebelum berganti nama menjadi Unisoc.

Chipset Unisoc SC9863A ini sering digunakan pada ponsel dengan harga terjangkau. Chipset ini dibangun dengan proses fabrikasi 28 nm. Pada tahun 2020, proses fabrikasi 28 nm dianggap sudah ketinggalan zaman. Kami tidak lagi berada di tahun 2015. Pada tahun 2020 dan ke depannya, kebanyakan chipset smartphone menggunakan proses fabrikasi di bawah 10 nm.

Di dalam chipset Unisoc SC9863A terdapat 8 inti ARM Cortex A55 dengan kecepatan clock 2.0 GHz. Chipset ini tidak menggunakan Cortex A73 atau A75 yang umumnya digunakan untuk kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu, jangan berharap performa Nokia C3 akan mengesankan. Selain itu, GPU yang digunakan pada chipset ini adalah Mali G52.

Berdasarkan pengujian oleh Gadgets 360, performa Nokia C3 tergolong biasa saja. Ketika digunakan untuk bermain game, ponsel ini mengalami keterbatasan. Gadgets 360 menguji Nokia C3 dengan game Sky Force Reloaded. Game tersebut berjalan dengan lancar, tetapi saat menghadapi situasi yang lebih menantang, ponsel ini kesulitan untuk berjalan dengan baik atau memberikan grafis yang memuaskan.

Nilai Antutu dari Nokia C3 hanya sekitar 100 ribuan, dan itu pun untuk versi dengan RAM 3 GB yang diuji oleh Gadgets 360. Di Indonesia, Nokia C3 hanya tersedia dengan RAM 2 GB dan penyimpanan internal 16 GB, yang jelas kurang memadai untuk kebutuhan saat ini.

Kualitas Layar yang Kurang Memuaskan

Nokia C3 dilengkapi dengan layar 5,99 inci. Layar ini menggunakan panel IPS dengan resolusi 720 x 1440 piksel. Tidak ada yang istimewa dari layar ini, kecuali fakta bahwa bezel atas dan bawah layar Nokia C3 masih terlalu tebal untuk standar ponsel saat ini.

Meskipun tidak ada notch, yang bisa disukai oleh mereka yang menyukai desain layar klasik, namun saat ini era layar penuh telah tiba. Selain itu, panel IPS yang digunakan pada ponsel ini juga cenderung memiliki kualitas yang biasa saja.

Selain itu, Nokia mengklaim bahwa layar ponsel ini dilindungi dengan "toughed glass". Namun, disarankan untuk tetap menggunakan tempered glass jika Anda berniat membeli ponsel ini, karena ada ketidakjelasan apakah pelindung tersebut benar-benar efektif atau tidak.

Desain yang Kuno

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, apa yang ditawarkan oleh Nokia C3 ini memang unik dan membawa pengalaman klasik. Namun, perlu diakui bahwa hanya sedikit orang yang tertarik dengan desain Nokia C3 yang terlihat kuno ini.

Meskipun kualitas desainnya mungkin baik, keseluruhan desain yang terlihat kuno membuat ponsel ini terasa seperti ponsel dari masa lalu yang mencoba masuk ke masa depan. Bagi generasi yang lebih muda, desain seperti ini tidak akan menarik minat untuk membeli Nokia C3. Meskipun tentu saja, masih ada yang mungkin membelinya karena alasan lain.

Daya Tahan Baterai di Bawah Rata-rata

Kapasitas baterai Nokia C3 jelas tidak up-to-date. Kapasitas sekitar 3.000 mAh adalah hal yang sudah terlampaui. Daya tahan baterai dengan kapasitas tersebut akan sangat boros, terlebih lagi chipset yang digunakan pada ponsel ini memiliki fabrikasi 28 nm yang cenderung lebih boros daripada chipset dengan fabrikasi 14 nm atau 11 nm.

Dalam pengujian oleh Gadgets 360, Nokia C3 hanya bertahan selama 7 jam 36 menit untuk tes video loop HD. Hasil ini tergolong buruk. Gadgets 360 juga mencatat bahwa penggunaan ponsel ini untuk kebutuhan dasar dapat menghemat baterai dengan baik. Namun, jika digunakan untuk menonton video atau bermain game, daya tahan baterainya akan menurun secara signifikan.

Pilihan kapasitas baterai sekitar 3.040 mAh mungkin juga didasarkan pada fakta bahwa baterai pada ponsel ini dapat dilepas. Jadi, jika ada masalah dengan baterai, pengguna dapat mengganti baterai lama dengan yang baru seperti pada era ponsel lama.

Kualitas Kamera yang Kurang Memuaskan

Jika Anda mencari ponsel dengan fitur kamera unggulan dalam kisaran harga Rp1 hingga Rp1,5 juta, maka Nokia C3 bukanlah pilihan yang tepat. Ponsel ini hanya dilengkapi dengan satu kamera 8 MP di bagian belakang dan satu kamera 5 MP di bagian depan. Kamera belakang dapat merekam video 1080p, sementara kamera depan hanya 720p.

Tidak ada yang salah dengan adanya satu kamera pada ponsel ini, namun yang menjadi perhatian adalah kualitasnya. Sayangnya, kualitas kamera pada Nokia C3 tergolong mengecewakan. Hasil tangkapan kamera belakang Nokia C3 memiliki rentang dinamis yang rendah, dengan sebagian besar gambar lanskap menunjukkan detail dan pencahayaan yang buruk.

Hal yang sama juga terjadi pada hasil kamera depan yang menghasilkan foto selfie dengan detail yang kurang, dan pencahayaan yang tidak merata, bahkan dalam kondisi cahaya yang memadai.

Memori Internal yang Terbatas

Nokia C3 hadir dengan RAM 2 GB dan memori internal 16 GB. Kapasitas memori ini terasa kurang untuk tahun 2020 dan ke depannya. Terutama karena ukuran aplikasi semakin besar dan banyak orang membutuhkan banyak aplikasi yang terinstal, membuat Nokia C3 bukan pilihan yang ideal jika ingin menginstal banyak aplikasi.

Meskipun ada opsi untuk menggunakan kartu microSD untuk menyimpan foto, namun saat ini kebutuhan akan banyak aplikasi yang disimpan di memori internal yang lebih luas lebih penting.

Selain itu, faktor lainnya adalah adanya ponsel lain dalam kisaran harga yang sama yang menawarkan kapasitas memori yang lebih baik, membuat Nokia C3 kurang menarik.

Kesimpulan

Nokia C3 bukanlah ponsel yang cocok untuk mereka yang membutuhkan ponsel murah dengan performa yang cukup baik, kapasitas memori yang luas, dan kualitas kamera yang memadai untuk berbagi di media sosial. Ponsel ini juga bukan pilihan menarik bagi mereka yang membutuhkan daya tahan baterai yang baik.

Nokia C3 lebih cocok digunakan oleh mereka yang menyukai merek Nokia, desain klasik, baterai yang dapat dilepas, dan kemudahan penggunaan Android. Bagi mereka yang membutuhkan ponsel dengan kualitas build yang baik tetapi spesifikasi lainnya tidak terlalu penting, mereka dapat mempertimbangkan ponsel ini.

Nokia C3
Rilis : Agustus 2020
2/16 GB - Rp 1.400.000
[Update]
Beli di Shopee

Abu Noura. Menulis blog sejak 2010. Tech Enthusiast. Senang merekomendasikan produk gadget terbaik. LinkedIn