Kelebihan dan Kekurangan Asus Zenfone 10

Berikut ulasan kelebihan dan kekurangan Asus Zenfone 10
Gambar Asus Zenfone 10
Dapatkan harga terbaik :
Shopee Tokopedia Lazada
Spesifikasi Asus Zenfone 10
  • Rilis September 2023
  • Layar 5.92 inci Super AMOLED 144Hz HDR10+
  • Chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 (4 nm)
  • GPU Adreno 740
  • Eksternal Tidak tersedia slot microSD
  • Internal 8/128 GB
  • Kamera Belakang 50 MP (wide), 13 MP (ultrawide)
  • Kamera Depan 32 MP (wide)
  • Baterai Li-Po 4300 mAh, Fast charging 30W
  • Harga Rp 9.000.000 [Lihat Update]
Selengkapnya : Spesifikasi Asus Zenfone 10 dan Harganya
Tidak banyak produsen yang memberikan perhatian khusus terhadap ponsel pintar berlayar kecil. Meskipun pasar untuk segmen ini mungkin tidak begitu besar, namun selalu ada orang yang mencarinya. Dengan pertimbangan ini, ASUS berupaya untuk tetap mempertahankan keberadaan ponsel pintar berlayar kecil melalui lini produk Zenfone.

Pada bulan Juli 2023, ASUS secara global merilis Zenfone 10. Ponsel pintar ini menjadi penerus dari ASUS Zenfone 9 dan telah resmi hadir di Indonesia pada akhir September 2023. Perubahan terbesar pada Zenfone 10 dapat ditemukan pada sektor kamera dan performa prosesor. Ponsel ini dilengkapi dengan gimbal stabilizer dan menggunakan prosesor Snapdragon 8 Gen 2 yang terkenal.

Namun, daya tarik Zenfone 10 tidak hanya terbatas pada aspek tersebut. Masih ada banyak fitur menarik lainnya yang akan dibahas secara mendalam dalam artikel ini.

Kelebihan ASUS Zenfone 10

Sekurangnya ada tujuh alasan yang membuat ASUS Zenfone 10 itu si kecil cabe rawit. Berikut adalah alasan-alasan yang akan menjelaskan seberapa menariknya ponsel mini ini.

Desain Kecil, Modern, dan Tahan Air (IP68)

ASUS Zenfone 10 melanjutkan desain yang diwarisi dari Zenfone 9, tetapi tetap memberikan sentuhan modern. Penampilannya tidak berbeda jauh dengan Zenfone 9, menampilkan frame datar khas dan lensa kamera belakang tanpa modul.

Perubahan yang paling mencolok dapat dilihat pada penempatan teks dan logo baru di bagian belakang, bersama dengan pengecilan ring kamera. Jumlah teks yang dicetak di penutup belakang Zenfone 10 juga dikurangi, memberikan kesan minimalis yang menarik.

Dilihat dari dimensinya, ketebalan Zenfone 10 meningkat menjadi 9,4 mm dari 9,1 mm pada Zenfone 9. Meskipun begitu, panjang dan lebar ponsel ini masih lebih kecil daripada kebanyakan ponsel modern. Dengan dimensi 146,5 x 68,1 mm, Zenfone 10 tetap kompak seperti pendahulunya.

Bobotnya 172 gram, naik 3 gram dari Zenfone 9, tetapi tetap termasuk dalam kategori ponsel ringan. Keberatannya membuat Zenfone 10 nyaman digunakan dengan satu tangan dan mudah dimasukkan ke dalam saku celana atau baju.

Keunikan desain Zenfone 10 tidak hanya terbatas pada ukurannya, tetapi juga pada tekstur penutup belakang yang memberikan sensasi seperti kertas, meningkatkan pengalaman genggam.

Meskipun frame HP ini memiliki bentuk datar, ergonominya tetap terjaga berkat sedikit kelengkungan di tepi penutup belakang. ASUS menggunakan separuh material penutup belakang yang terbuat dari plastik daur ulang, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Sementara itu, frame HP terbuat dari aluminium.

Salah satu fitur istimewa Zenfone 10 adalah sertifikasi IP68. Sertifikasi ini menjamin keandalan ponsel terhadap debu dari semua sisi dan kemampuannya bertahan dalam air tawar hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.

Zenfone 10 hadir dalam lima opsi warna: Midnight Black, Comet White, Eclipse Red, Aurora Green, dan Starry Blue. Keseluruhannya mendapat ulasan positif dari GSM Arena, kecuali varian warna Midnight Black yang memiliki kecenderungan meninggalkan noda sidik jari lebih mudah.

Layar Kecil dengan Kinerja Tinggi 144 Hz Refresh Rate

ASUS menyematkan layar 5,92 inci pada Zenfone 10, meningkat 0,02 inci dari model sebelumnya. Layar ini menggunakan panel AMOLED dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2400 piksel) dan dilindungi oleh Gorilla Glass Victus.

Diklaim oleh ASUS, layar Zenfone 10 dapat mencapai tingkat kecerahan hingga 1100 nit saat digunakan di luar ruangan, memberikan kualitas visual yang luar biasa untuk ponsel kelas flagship. Layar ini juga diklaim mampu menampilkan warna dengan standar 112 persen DCI-P3 dan 151,9 persen sRGB, menjadikannya ideal untuk berbagai kebutuhan, mulai dari menonton film hingga mengedit foto dan video.

Salah satu pembaruan yang signifikan pada layar Zenfone 10 adalah dukungan refresh rate hingga 144 Hz, dibandingkan dengan pendahulunya yang hanya mendukung 120 Hz. Namun, dalam penggunaan sehari-hari, refresh rate aktif adalah 120 Hz secara adaptif. Refresh rate 144 Hz hanya aktif saat bermain gim melalui portal gim Game Genie, memberikan pengalaman bermain gim yang lebih halus dengan frame rate 144 fps.

Meskipun beberapa ulasan mengindikasikan bahwa tingkat kecerahan layar Zenfone 10 mungkin belum mencapai klaimnya, terdapat pengamatan positif terkait akurasi warna. Meski kalah dari beberapa pesaing seperti Samsung Galaxy S23 5G dan Google Pixel 7, layar Zenfone 10 masih dianggap memiliki akurasi warna yang baik. Angka Delta E, yang mengukur penyimpangan warna, kurang dari 1, dengan Delta E hanya 0,39 dalam mode natural.

Zenfone 10 mendukung pemutaran konten HDR10+ dan memiliki sertifikasi Widevine L1. Dengan Widevine L1, layar ini memungkinkan pemutaran film di platform streaming online, seperti Netflix, dengan resolusi Full HD.

Suara Stereo yang Memukau

Pengalaman multimedia yang memikat tidak hanya bergantung pada kualitas visual yang luar biasa, tetapi juga pada kualitas suara yang lantang. ASUS Zenfone 10 memenuhi standar ini dengan menghadirkan pengalaman audio yang luar biasa.

Ponsel ini dilengkapi dengan speaker ganda atau stereo. Speaker utama ditempatkan di bagian bawah ponsel, sementara speaker sekunder terletak di earpiece di bagian atas layar.

Performa speaker Zenfone 10 didukung oleh teknologi Dirac Virtuo. Teknologi ini diklaim mampu menciptakan suara dengan elemen bass yang mendalam, memberikan pengguna pengalaman layaknya berada di dalam sebuah teater. Dirac Virtuo sangat berguna saat menonton film atau bermain gim.

Dalam pengujian yang dilakukan oleh GSM Arena, speaker stereo Zenfone 10 mampu mencapai skor kelantangan -27,1 LUFS (Loudness Unit Full Scale), masuk dalam kategori bagus. Kelantangan suara dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan mengaktifkan mode "Outdoor" dalam pengaturan suara, mencapai skor kelantangan -22.3 LUFS (luar biasa) saat mode tersebut aktif. Namun, perlu diingat bahwa menurut GSM Arena, kualitas suara menjadi kurang enak didengar ketika mode ini diaktifkan.

Performa Unggul dengan Snapdragon 8 Gen 2

Zenfone 10 dibekali dengan mesin andal, yaitu SoC Snapdragon 8 Gen 2 dari Qualcomm, sebuah pilihan yang sangat diinginkan untuk ponsel flagship tahun 2023. Snapdragon 8 Gen 2 telah mendapat pujian luas dari berbagai pengulas karena kinerjanya yang tinggi, stabil, dan efisiensi konsumsi daya yang luar biasa.

Snapdragon 8 Gen 2 memiliki clock speed hingga 3,19 GHz dan dibangun dengan fabrikasi 4 nm TSMC, menunjukkan performa yang tangguh. Dukungan RAM LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.0 semakin menambah kecepatan dan responsifitas sistem.

Saat diluncurkan di Indonesia pada 29 September 2023, ASUS hanya mengumumkan dua varian memori. Varian pertama hadir dengan RAM 8 GB dan penyimpanan internal 128 GB, sementara varian kedua memiliki RAM 16 GB dan penyimpanan internal 512 GB. Tidak ada opsi penyimpanan internal 256 GB pada pengumuman awal, namun ASUS mungkin akan memperkenalkan varian 8/256 GB secara resmi.

Performa Zenfone 10 mendapat pujian tinggi dari sejumlah pengulas. Proses membuka aplikasi terasa cepat, pengalaman scrolling yang mulus, dan kemampuan multi-tasking yang memuaskan. Untuk penggunaan sehari-hari, Zenfone 10 memberikan kepuasan maksimal kepada penggunanya. Bahkan, ponsel ini mampu menjalankan gim-gim berat dengan lancar. Meskipun demikian, beberapa pengulas menyatakan bahwa bermain gim pada ponsel dengan layar lebih besar, seperti ASUS ROG Phone 7, dapat memberikan pengalaman yang lebih baik.

Performa Fotografi Unggul dengan Konfigurasi Kamera yang Ditingkatkan

Konfigurasi kamera Zenfone 10 tetap mempertahankan sensor kamera utama, kamera ultrawide, dan kamera depan seperti pendahulunya, tetapi ASUS melakukan sejumlah perubahan signifikan pada sektor ini.

Perubahan pertama terjadi pada kamera utama dengan sensor Sony IMX 766 berkekuatan 50 MP. Meskipun sensor tetap sama, kini kamera utama dilengkapi dengan gimbal stabilizer (gimbal OIS) enam sumbu yang telah diperbarui, memastikan stabilitas gambar yang lebih baik.

Perubahan kedua terletak pada kamera ultrawide, yang kini menggunakan sensor OmniVision OV13B berkekuatan 13 MP dengan bukaan f/2.2. Sensor ini menggantikan Sony IMX363 12 MP pada model sebelumnya.

Perubahan ketiga terjadi pada kamera depan, yang sekarang memiliki resolusi 32 MP (f/2.5), meningkat dari 12 MP sebelumnya. Meskipun vendor sensornya masih sama, yaitu OmniVision, tipe sensornya tidak diungkapkan.

Menurut GSM Arena, sensor kamera depan Zenfone 10 telah mengadopsi teknologi RGBC (Red, Green, Blue, dan Clear pixel), dengan penambahan pixel clear (cahaya putih) yang memungkinkan pengambilan foto low light yang lebih terang.

Fitur baru pada kamera Zenfone 10 adalah mode Adaptive EIS, yang melengkapi dua mode penstabilan yang sudah ada pada generasi sebelumnya. Adaptive EIS menstabilkan video sesuai jumlah guncangan yang dialami kamera, mempertahankan sudut pandang yang cukup lebar meskipun mengalami cropping.

Kamera utama Zenfone 10 mampu merekam video dengan resolusi 8K 24 fps, 4K 30/60 fps, dan 1080p 30/60 fps. Kamera ultrawide dapat merekam video hingga 4K 30 fps, sementara kamera depan mencapai 1080p 30 fps.

Dalam pengamatan pengguna, hasil kamera Zenfone 10 terlihat mengesankan. Detail yang tajam, komposisi warna yang pas, dan rentang dinamis yang luas membuatnya cocok untuk berbagai situasi, termasuk dalam kondisi cahaya rendah. Kamera depan juga memberikan hasil yang memuaskan, dengan ketajaman, warna yang seimbang, dan minimnya noise. Hasil perekaman video dari kamera utama dan kamera ultrawide juga mendapat pujian, terutama dengan efektivitas mode Adaptive EIS dalam mengurangi guncangan dan menjaga kualitas video.

Baterai 4300 mAh yang Unggul dalam Ketahanan

Meskipun Zenfone 10 membawa baterai berkapasitas 4300 mAh yang terlihat kecil untuk standar saat ini, daya tahannya ternyata sangat impresif. Meski memiliki kapasitas yang relatif kecil untuk ukuran ponsel modern, Zenfone 10 mampu memberikan daya tahan yang luar biasa.

Dalam uji coba yang dilakukan oleh GSM Arena, Zenfone 10 mencetak skor ketahanan sebesar 109 jam, meningkat 1 jam dari pendahulunya, Zenfone 9, yang memiliki kapasitas baterai yang sama. Dalam skenario pemutaran video lokal, Zenfone 10 dikatakan dapat bertahan hingga 21 jam 4 menit, sebuah pencapaian yang mengesankan.

Keunggulan daya tahan baterai pada Zenfone 10 didukung oleh teknologi pengisian daya cepat 30 Watt. Charger 30 Watt sudah disertakan dalam paket penjualan, dan pengisian daya menggunakan charger bawaan dapat menghasilkan kapasitas baterai sebesar 60% hanya dalam waktu 30 menit.

Walaupun waktu pengisian penuh membutuhkan waktu 1 jam 21 menit, yang tidak termasuk yang paling cepat, namun tetap sesuai dengan standar umum. Perlu dicatat bahwa Zenfone 10 kini mendukung pengisian daya nirkabel 15 Watt, sebuah fitur yang tidak tersedia pada Zenfone 9. Selain itu, Zenfone 10 dapat digunakan untuk mengisi daya perangkat lain melalui kabel, meskipun bukan melalui pengisian daya nirkabel, dengan daya maksimal yang dapat dihantarkan mencapai 5 Watt.

Kemudahan Penggunaan dengan Fitur-Fitur Unggul

ASUS kembali memasukkan audio jack 3.5 mm pada Zenfone 10, mengembalikan fitur yang sempat dihilangkan pada Zenfone 7. Keberadaan audio jack ini memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk menikmati audio melalui earphone kabel, memberikan pengalaman audio yang optimal.

Selain mempertahankan audio jack, Zenfone 10 juga menyematkan sejumlah fitur fungsional yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Misalnya, fungsi shortcut untuk mengambil foto dengan menekan tombol volume bawah dua kali.

Fitur ZenTouch 2.0, yang terintegrasi dengan tombol daya yang juga berfungsi sebagai pemindai sidik jari, memberikan kemampuan tambahan pada tombol power. Sebagai contoh, tombol power dapat digunakan untuk mempercepat video dengan menggeser ke bawah. Tombol daya juga dapat digunakan untuk membuka kunci, melakukan scrolling di halaman situs, dan membuka notifikasi. Fitur lain yang menarik adalah Edge Tool 2.0, yang mirip dengan Edge Panel di HP Samsung.

Dengan menggeser sisi kanan layar ke dalam, pengguna dapat mengakses panel yang berisi berbagai pintasan. Pintasan ini dapat berupa aplikasi favorit atau fungsi tertentu yang sering digunakan, mirip dengan menu toggle. Pengguna memiliki fleksibilitas untuk mengatur aplikasi apa saja yang ingin disematkan di panel tersebut, meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan penggunaan.

Kekurangan ASUS Zenfone 10

ASUS Zenfone 10 memang menjadi salah satu opsi yang layak dipertimbangkan untuk pengguna yang mencari smartphone kompak. Namun, seperti halnya dengan setiap perangkat, terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan:

Downgrade pada Kamera Ultrawide dan Kamera Depan

ASUS telah menghadirkan fitur penstabilan baru untuk kamera utama serta sensor baru pada kamera ultrawide dan kamera depan pada Zenfone 10. Namun, perubahan ini juga membawa beberapa penurunan fitur yang sebelumnya ada pada generasi sebelumnya.

Pertama-tama, ASUS memutuskan untuk menghilangkan fitur autofokus pada kamera ultrawide dan kamera depan. Keputusan ini dinilai disayangkan karena justru mengurangi kemampuan kamera secara keseluruhan. Tanpa autofokus, kamera ultrawide tidak dapat mengambil foto dengan mode makro.

Ketidakberadaan autofokus pada kamera depan juga mengakibatkan deteksi objek kurang akurat pada jarak tertentu. Hal kedua yang menjadi sorotan adalah penurunan resolusi perekaman pada kamera ultrawide dan kamera depan.

Sebelumnya, kamera ultrawide Zenfone 9 mampu merekam video pada resolusi 4K 30 fps dan 4K 60 fps. Namun, pada Zenfone 10, kamera ultrawide hanya dapat merekam pada resolusi 4K 30 fps.

Selain itu, kamera depan Zenfone 10 hanya mampu merekam video pada resolusi 1080p 30 fps, sementara kamera depan Zenfone 9 sebelumnya dapat merekam pada resolusi 4K 30 fps, 1080p 30 fps, dan 1080p 60 fps.

Penurunan kemampuan perekaman video ini mungkin disebabkan oleh downgrade pada sensor kamera, meskipun sebenarnya SoC Snapdragon 8 Gen 2 dapat memproses video 4K 60 fps pada semua kamera.

Clean software, Namun Dukungan Pembaruan Terbatas

Banyak pengulas memberikan pujian untuk antarmuka ZenUI yang digunakan pada Zenfone 10. Antarmuka ini, yang mengambil basis dari sistem operasi Android 13, dianggap sangat mendekati pengalaman Android murni. ZenUI dikenal bersih dari iklan dan memiliki sedikit bloatware.

Beberapa fitur fungsional yang telah dijelaskan sebelumnya turut meningkatkan kesan positif dalam penggunaan perangkat ini. Namun, satu aspek yang menjadi sorotan adalah keterbatasan dalam dukungan pembaruan.

ASUS berjanji untuk memberikan dua kali pembaruan sistem operasi, ditambah dukungan keamanan hingga 4 tahun ke depan. Artinya, Zenfone 10 diharapkan dapat menerima pembaruan hingga Android 15, dengan pembaruan keamanan yang akan berlanjut hingga tahun 2028.

Meskipun kebijakan pembaruan software ini sudah meningkat dibandingkan dengan Zenfone 9 yang hanya menjanjikan dua kali upgrade Android dengan pembaruan keamanan selama 2 tahun, ASUS masih kalah dengan beberapa pesaing. Beberapa produsen, seperti OPPO dan Samsung, telah memberikan janji empat kali pembaruan generasi Android dan pembaruan keamanan selama 5 tahun, khususnya untuk produk flagship mereka.

Kemampuan Tahan Panas yang Terbatas Saat Bermain Game

Meskipun Snapdragon 8 Gen 2 diakui memiliki performa stabil dan efisiensi daya yang baik, dua faktor tersebut menjadi isu yang belum sepenuhnya teratasi ketika SoC ini dipasang pada smartphone berukuran mungil seperti Zenfone 10.

Beberapa ulasan menyoroti bahwa Zenfone 10 mengalami kendala dalam mempertahankan performa tertingginya. Hal ini disebabkan oleh komponen pendingin yang tidak seoptimal pada smartphone dengan ukuran normal.

Dalam uji CPU Throttling oleh GSM Arena, performa Zenfone 10 turun hingga 50 persen dari kemampuan puncaknya ketika mode Dynamic aktif. Hasil yang lebih baik diperoleh ketika mode High performance diaktifkan, meskipun tetap terjadi penurunan performa sekitar 80 persen, dengan sesekali turun hingga 60 persen. Pengujian dilakukan dalam waktu 60 menit dengan dua mode berbeda.

Namun, aktivasi mode High performance berdampak pada peningkatan suhu ponsel. Suhu naik dari 50°C pada mode Dynamic menjadi 65°C pada mode High performance, menunjukkan ketidakstabilan performa yang berimbas pada peningkatan suhu.

Pengujian 3DMark Wild Life stress test juga menunjukkan stabilitas performa yang kurang memuaskan. Mode High performance mencapai stabilitas 69 persen, sementara mode Dynamic hanya mencapai kestabilan 50 persen.

Beberapa pengujian, seperti yang dilakukan oleh Robert Triggs dari Android Authority, menyarankan agar Zenfone 10 tidak digunakan untuk bermain game berat karena suhu bodi yang mungkin meningkat. Meskipun demikian, beberapa pengguna menyarankan menggunakan kipas eksternal dan mengaktifkan mode High performance untuk memitigasi masalah tersebut.

Ketidakhadiran Fitur USB Display Out

Salah satu kekurangan yang disorot adalah ketidakhadiran fitur USB Display Out pada Zenfone 10. Meskipun merupakan produk flagship, smartphone ini tidak menyediakan fitur ini. Fitur USB Display Out memungkinkan transmisi tampilan smartphone ke monitor eksternal melalui kabel USB C. Hal ini dapat ditemui pada beberapa seri ASUS ROG Phone.

Perlu diperhatikan bahwa USB Display Out memerlukan teknologi USB 3.0 ke atas agar tampilan smartphone dapat ditransmisikan ke monitor eksternal melalui kabel USB C. Meskipun demikian, hal ini umumnya berlaku untuk smartphone Android, sementara beberapa perangkat Apple seperti iPhone 15 dan iPhone 15 Plus dapat mendukung fitur display out meskipun menggunakan port USB C dengan teknologi USB 2.0.

Kesimpulan

ASUS Zenfone 10 tampil sebagai opsi menarik dengan berbagai kelebihan, meskipun terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Keputusan untuk menghilangkan fitur autofokus pada kamera ultrawide dan kamera depan, serta penurunan resolusi perekaman video di dua kamera tersebut, dapat dianggap sebagai kekurangan utama. Meskipun demikian, sistem stabilisasi baru pada kamera membawa hasil jepretan foto yang memuaskan, terutama pada kamera depan yang mengalami peningkatan kualitas yang signifikan.

Isu suhu yang meningkat saat bermain game diakui sebagai hal yang wajar untuk smartphone berukuran kecil dengan chipset kelas premium. Sebuah alternatif untuk mengatasi masalah ini mungkin adalah menggunakan chipset kelas menengah, seperti Snapdragon seri 7, meskipun hal ini dapat mempengaruhi harga produk.

Meskipun demikian, ASUS Zenfone 10 tetap menjadi opsi yang layak dipertimbangkan, terutama bagi mereka yang mencari smartphone ringkas, estetis, berfitur lengkap, dan memiliki performa yang handal. Harga yang ditawarkan juga cukup menarik, terutama dengan adanya promo pada saat peluncuran.

Dalam rangka peluncurannya hingga 15 Oktober 2023, ASUS menawarkan promo menarik untuk Zenfone 10. Varian dengan RAM 8GB dan penyimpanan 128GB dapat Anda miliki dengan diskon Rp300.000, sehingga harganya menjadi Rp8.699.000. Sementara itu, untuk varian RAM 16GB dan penyimpanan 512GB, Anda akan mendapatkan bonus casing Connex senilai Rp899.000 secara gratis. Meskipun demikian, saran akhir tetap berlaku: ASUS Zenfone 10 adalah pilihan yang solid, terutama bagi pengguna yang mencari kombinasi kekompakan, kualitas kamera yang baik, dan performa yang memadai.

Abu Noura. Menulis blog sejak 2010. Tech Enthusiast. Senang merekomendasikan produk gadget terbaik. LinkedIn